Lomba lari marathon, banyak peserta sudah menyiapkan diri bertahun tahun untuk sebuah acara. Seperti lari marathon di Boston.
Mendapatkan
medali bagi mereka yang mencapai finish. Tetapi peneliti mengatakan
lari membuat jantung melalui aliran darah anda, otot kaki, bahkan
ginjal. Membuat semuanya seperti pengilingan daging di dalam tubuh.
Bagi
penyelengara lari jarak jauh, untuk badan amal tidak menyertakan target
untuk kecepatan. Sementara lomba profesional membutuhkan waktu bahkan
jarak sangat jauh, seperti marathon 40km harus ditempuh dalam waktu 2
jam.
Profesor
Mark Perazella MD dari kedokteran Yale menyebut, suhu panas tubuh
manusia berada 37 derajat C. Dan suhu tubuh dapat naik mencapai 38
derajat, bahkan ketika mencapai finish dapat mencapai
39 derajat Celcius lebih. Suhu tersebut seperti orang yang sedang demam tinggi.
Semakin
tinggi suhu tubuh, semakin sulit jantung memompa darah ke otot para
pelari. Aliran darah meningkat signifikan ke kulit untuk di dinginkan
kata Dr Gregory Lewis direktor laboratorium penguji latihan.
Menjelang
akhir lomba, setelah keringat di tubuh pelari mulai mendingin. Suhu
inti akan turun, disini mereka dapat mengalami hiptermia. Itu sebabnya
beberapa pelari diberikan selimut Mylar untuk menghangatkan badan.
Dr
Chirag Parikh mempelajari 22 pelari marathon Harford 2015. Mengumpulkan
sampel darah, dan urin di awal dan akhir perlombaan, dan 24 jam
kemudian.
Dari data yang dikumpulkan, 82% pelari mengunjukan masalah ginjal akut
tahap 1 dimana ginjal gagal menyaring racun dari darah. Kelihatannya berbahaya tapi hanya sementara dan bukan berdampak jangka panjang.
Pendapat
Perazella yang turut menulis penelitian tersebut, kerusakan ginjal
diakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal selama marathon, ditambah
dehidrasi dan kenaikan suhu tubuh. Sama seperti mereka yang mengalami
gagal ginjal akut, bedanya pada pelari bersifat sementara.
Belum
diketahui apakah masalah ginjal bisa bertahan sampai beberapa hari atau
berdampak dalam waktu lama. Karena para pelari cenderung pulih dari
cider ginjal dalam waktu 2 minggu kata Perazella.
David Mark Ph.D ahli nutrisi. Tubuh akan membakar cadangan energi, dari
karbohidrat
yang disimpan sebagai glikogen atau glukosa di oto dan hati menjadi sumber
energi utama. Pelari memulai marathon menghabiskan 150 kalori setiapa jam, tapi
ketika start naik mencapai 700-800 perjam.
Tubuh
rata rata menyimpan 500g glikogen atau setara 2000 kalori glukosa.
Dengan rata rata 100 glukosa setiap 1,6km maka 35 km akan membakar semua
cadangan energi anda. Disini disebut pelari menabrak dinding. Artinya
mereka sudah tidak dapat melangkah lebih jauh lagi.
Otot
terkena dampak, semakin jauh berlari maka bagian otot paha depan
membutuhkan lebih banyak bantuan, karena semakin membutuhkan oksigen.
John
Hadcock Ph.D direktur senior perusahaan farmasi pernah mengikuti 6 kali
lomba marathon Boston. Untuk berlari terbaik, lakukan perlahan di awal,
dan mempertahankan kecepatan. Cara demikian dapat membantu pembakaran
energi lebih rendah sampai 80g kalori.
Desember 2018Journal of Applied Physiology mempublikasi tulisand ari peneliti universitas Ball State dan membandingkan VO2 dan kebugaran otot 28 pria dan wanita di usia 70 tahun.
Isinya, rahasia awet muda
Responden yang melakukan olahraga lari, berenang, bersepeda dan aktivitas aerobik ketika di usia 50 tahun.
Setidaknya mereka aktif 5 hari seminggu selama setahun.
Dibandingkan dengan pria dan wanita yang tidak aktif pada usia yang sama.
Dan pria wanita yang baru berusia 20 tahun dan masih aktif.
Kesimpulan menariknya.
Pria dan wanita di usia 20 tahun keatas ketika mereka aktif. Awalnya di perkirakan peserta memiliki kesehatan jantung dan otot lebih baik dari kelompok lain. Tetapi yang ditemukan tidak seperti itu.
Sebaliknya, mereka yang lebih tua, bekerja sepanjang hidup mereka, malah memiliki komposisi otot yang sama dengan peserta yang lebih muda.
Termasuk mengalahkan kekuatan otot di usia yang sama.
Apa penyebabnya.
Peneliti menemukan latihan seumur hidup dapat menjaga kaapiler otot rangka (pembuluh darah) dan enzom aerobik (yang memecahkan glikogen) terlepas dari intensitasnya. Berarti mereka yang usia tua dan aktif mendapatkan fungsi otot yang baik.
Tentu saja mereka akan lebih mampu berlari lebi kuat dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh olahragawan yang seumur hidup aktif, mendapat dorongan V02 maksimum.
Olahragawan yang usianya sudah berumur terlihat memiliki otot VO2 seperti 15 tahun lebih muda dari mreka. Bahkan pria yang aktif memiliki VO2 seperti pria yang berusia 35 tahun lebih muda.
Ph.D Scott Trappe ditektur laboratorium kinerja manusia universitas Ball yang menulis jurnal. mengatakan kepada media Runner World.
Kami melihat orang yang melakukan olahraga teratur dari tahun ke tahun, memiliki kemampuan kesehatan seluruhnya dengan baik.
Orang yang usia 75 tahun , memiliki kesehatan jantung seperti usia 40-45 tahun.
Walau penelitian lebih lanjut diperlukan. Apakah bersepeda dan aktivitas aerobik lain mampu memperbaiki otot, seperti massa atau struktur yang ada dalam tubuh.